watch sexy videos at nza-vids!
WWW.CERITAINDO.SEXTGEM.COM

Find us On Facebook and Twitter
facebook.jpg | twitter.jpg

INIKAH NAMANYA SILENT SWINGER

Pada suatu sore yang cerah, hari Sabtu malam
Minggu, kami sedang asik bercengkerama
dengan isteriku yang cantik dan 2 anak2ku yang
mungil2 Tiba2 terdengar HP ku berdering lalu
kuangkat, ternyata dari sahabatku Rob yang telah
berpisah sekian lama sejak kami lulus dari
perguruan tinggi karena dia kembali ke kota
kelahirannya di kota M pulau S untuk
meneruskan usaha ayahnya yang cukup besar
di kotanya.
Inti pembicaraan adalah seputar curhatnya dia
selama berumah tangga bersama isterinya Mer.
Sahabatku itu ingin sekali bertemu denganku
untuk lebih dapat mencurahkan seluruh
uneg2nya namun ia berpesan agar isteriku
nggak perlu tahu dulu.
Karena belum bisa bertemu muka diantara kami
maka ia memutuskan untuk mengirim rekaman
suara yang berisi keluhan dan curhatnya
kepadaku, katanya kalo melalui surat atau e-mail
kurang berbobot karena tidak ada tekanan
suaranya.
Kiriman rekaman itu telah aku terima. Kemudian
aku berpesan kepada staff ku agar jangan ada
yang ganggu aku.
Kuputar rekaman itu :
“Mungkin ceriteraku ini agak panjang mudah2an
kamu tidak bosan mendengarnya. Begini lo Hen,
kamu kan tahu aku memang bukan tipe laki2
yang bersih tapi toh aku bercita-cita untuk
memiliki pendamping setia yang baik luar
dalam.”
“Aku sepanjang hari bekerja keras untuk
menghidupi keluargaku ternyata telah gagal,
memang itu salahku juga, aku telah salah
memilih isteri. Kamu tahu kan siapa Mer?”
(“Ya aku tahu Rob, kan aku hadir pada acara
pernikahanmu. Isterimu cantik sekali kok.”
jawabku.dalam hati)
“ Aku mengenal dia di Klab Malam kurang lebih 2
bulan dan selalu dia yang menemaniku,
Kemudian pada suatu saat ketika aku dalam
keadaan setengah mabuk, dialah yang
membawaku pulang ke rumah, dia yang
melucuti seluruh pakaianku kemudian
menyelimutiku dan aku biarkan saja. Dia juga
membuka seluruh pakaiannya di ruang lain dan
masuk kamar dengan hanya dibalut sepotong
handuk dan aku tetap diam saja, lalu dia
menyelinap ke selimut disebelahku dan tidur
membelakangiku. Aku terdiam beberapa lama,
memandanginya yang sedang tidur. Lekuk
tubuhnya dibalik selimut kelihatan sangat
sempurna, nafasnya naik turun teratur tidak
menimbulkan suara, bau badannya sangat
harum.
Ketika selimut tersingkap,karena dia ganti posisi
menelentang, alangkah indahnya apa yang
terlihat didepan mataku, Wajahnya cantik meski
tanpa make up, alis matanya lentik alami,
rambutnya agak ikal sebahu, lehernya jenjang,
dagunya itu lo kata orang bagai lebah
bergantung. Lalu kutelusuri dengan mataku
kearah bawah. ada 2 gunung bulat tersembunyi
sedikit dibawah selimut. Dada atasnya putih
bersih.
Aku jadi penasaran, lo kok pusing kepalaku
akibat mabuk tadi mendadak sembuh dan terasa
segar badanku. Dengan hasrat yang mulai
menggebu kudekati dia pelan2 dan mulailah sifat
nakalku bangkit, lalu pelan2 kutarik selimut
kebawah sedikit-sedikit. Maka menyembullah
dua bukit indah itu secara nyata didepan mataku,
putiknya bundar kecil merah kecoklat-coklatan
dibalut kulit putih bersih. Loo apa ini yang
mengeras dibagian bawahku, tentu saja ya
barang kesayanganku yang mulai meronta., hei
Hen denger nggak ceriteraku ?”
(Aku terkejut “Eh..iya..ya.. sorry Rob, aku
ngelamun dikit, jadi ingat isteriku di rumah”
jawabku dalam hati sambil malu2 sendirian,
diam2 aku ikut hanyut luga lo pembaca, kalo
anda gimana ??)
“ Kuteruskan ya Hen, karena disuguhi
pemandangan indah ini aku jadi lupa diri, lalu aku
mulai mengelus-elus bukit2 indah itu pelan2,
eee.. ternyata dia mengeluh halus dalam
tidurnya, lalu agak kuperkeras sedikit dia malah
mengerang-erang kecil tapi matanya masih
merem. Aku sudah tak kuat lagi lalu bangkit dan
mulai menjilat-jilat putingnya yang terlihat mulai
mengeras dan kulanjutkan dengan usapan2
halus, lho kok dia malah keenakan sambil
mendesis-desis kaya ular kobra. Nah pada saat
kuhisap keras sebelah putiknya dan yang sebelah
lagi kuremas-remas barulah dia terbangun dan
terkaget-kaget “Mas… apa2an ini ?” katanya
“Oh…oh… sori Mer, aku gak tahan liat bodimu
yang kelewat seksi” jawabku dan aku lalu
mengehentikan aksiku.
Lalu kami terdiam beberapa saat. “Mer. kamu
nggak marah kan?”
“ Emm… cuma kaget aja”
“Ooh kirain marah.”
“Nggak lah”
“Lalu… “
“Lalu apa ?”
“Maksudnya …ngapain kita?”
“Ya..tidur lagi lah Mas.”
“Aku nggak bisa tidur kok Mer.”
“Mm…aku juga iya sih”
“Trus..”
“Terserah Mas aja..”
Wah nggak tunggu aba2 lain lagi maka kubuang
selimut yang masih menutupi kami sehingga
terlihat semua apa yang kulihat. Lekuk perutnya
dan pinggangnya yang begitu bagus dan serasi,
dibagian bawah diantara pangkal pahanya terlihat
bulu2 halus yang tersusun rapi membentuk
formasi segitiga kerumunan semut hitam,
Lalu kurengkuh dia kepelukanku dan kulumat
habis bibirnya yang ranum nan harum itu
sambil tanganku mengelana kesana kemari,
kegunung dan ke lembah yang ternyata sudah
basah mengeluarkan mata air nikmat. Kusatukan
badanku dengan badannya dan iapun
menyambut dengan hangatnya melingkarkan
kedua tangannya ke pinggangku dan kedua
kakinya ke pinggulku.
Keringat mengalir deras meski ruangan ber AC,
tak kami ingat bahwa kami mengeluarkan
erangan2 saking nikmat yang tiada taranya.
Badannya habis kuciumi dan kujilati terutama
bagian leher dan dadanya, rasa nikmat
mengalahkan rasa asin keringat kami berdua.
Lalu bibirku mulai meluncur terus kebawah
melewati perut dan akhirnya menuju lembah itu
lalu lidahku bermain diantara dua bibir vertikal
yang merona merah nan basah dan tak lupa
ujung clitnya yang menonjol kugigit halus
membuat Mer mengelinjang-gelinjang sambil
melenguh.
Lidahku mulai meluncur kedalam vaginanya dan
meskipun ada rasa2 asin disana tapi berbau
harum merangsang malah membikin aku
semakin terangsang lalu kusedot cairan asin itu
dan kutelan bulat2,waktu itu kok nggak kepikiran
rasa jijik atau geli. ya…..hahahahaha…(Rob
tertawa terbahak-bahak), kalo kamu gimana
Hen ?
(lo kok dia nanya, Lalu kujawab dalam
hati :”Sama aja Rob, malah cairan smek isteriku
lebih harum dan manis lo” tapi curang, dia
nggak mendengar ungkapanku).
Tentu saja sedotan ini membuat Mer meronta-
ronta dan merintih-rintih kenikmatan
Setelah puas lalu posisi diubah menjadi 69,
woow dia mengisap penisku kuat sekali padahal
barangku itu juga sudah mengeluarkan cairan
jimak, Aku berteriak “Auw..”
“Kenapa Mas ?”
“Sedotanmu itu lo, apa gak jijik ada cairannya?”
“Nggak sama sekali Mas, Rasanya asin2 enak”
jawab Mer.
“Terusin Mer”
“Ya Mas ..auff…aufff., udah ah Mas aku dah gak
tahan lagi..”
“Ya…ya…kita tukar posisi, kamu di bawah
ya” (istilah kita mah MOT gituh)
Sorry Hen, aku ceritera sunguhan yang terjadi
lo, kan kamu juga terbiasa dengan yang seperti
ini
(iya memang, tapi aku lagi ada di kantor nih Rob,
celanaku jadi basah deh)
Mer sudah siap dengan mengangkangkan
pangkal pahanya lebar2 sehingga semua terlihat
jelas dan diantara iringan semut hitam tadi
pelan2 kumasukkan penisku ke rongga nikmat
tersebut dan blesss…, terasa hangat basah dan
sedikit panas lubang vaginanya dan sudah
dipenuhi oleh cairan sehingga pada saat aku
goyangkan maka terdengar bunyi decak2 merdu
dari vaginanya. Justru bunyi2an itu menambah
aku terangsang sehingga semakin gencar
genjotanku dan semakin kencang bunyi kecipak2
itu. sebetulnya aku sudah mulai mendekati
klimaks namun Mer masih belum ada tanda2 ke
arah itu jadi sedapat mungkin masih aku
pertahankan supaya aku tidak mendahuluinya.
Posisi ganti lagi, sekarang aku dibawah (istilah
kita : WOT), Mer kelihatannya lebih semangat
karena ia yang memegang kendali nafsunya,
sangat cepat ia goyang kiri-kanan dan turun naik
sambil tak henti2nya kami mengeluarkan
teriakan2 nikmat. Dia kelihatan sangat bernafsu
dilihat dari cara dia mencium bibirku sedemikian
ganas sampai2 aku sulit bernafas dan kadang2
kesakitan. Lidahnya tak henti2nya berputar
disetiap sudut rongga mulutku bahkan sampai
mendekati rongga kerongkongan. mungkin
kalau lidahnya cukup panjang masih bisa dia
menjangkau paru2ku, sorry aku bergurau Hen.
Sudah tak terhitung dia berapa banyak menelan
air liurku, demikian pula aku.
Akhirnya kami berdiam sejenak dengan posisi
Mer masih diatas perutku, lalu ambil nafas dulu.
Kemudian tiba2 dia bangkit meninggalkan aku,
loo.. ternyata dia pergi ke kamar mandi untuk
membuang hajat kecilnya.
Aku mengejarnya ke kamar mandi dan lagi2
terlihat pemandangan yang sangat bagus,
Ternyata Mer yang lagi pis pun cukup membuat
aku terangsang ya. Tak usia-siakan kesempatan
ini untuk mengacak vaginanya sambil
berjongkok selagi masih mengeluarkan air
seni,terasa hangat “ Mas apa-apaan sih, kotor
dong ah”. “ Mer, apa saja yang ada pada dirimu
selalu bersih dan tak ada yang tak merangsang
aku.” Lalu kuteruskan pergumulan ini di kamar
mandi dengan posisi berdiri sambil bermandikan
air shower yang hangat. Sungguh nikmat sekali,
lo Hen.
(Iya kamu yang menikmati, aku yang bingung
sendirian di kantor, semua pergawai sudah pada
pulang)
Kami kembali ke tempat tidur “Ok Mer kita ganti
posisi ya, kamu nungging dong”
Mer menurut kemudian menunggingkan dirinya
membelakangiku. Ya ampuun, itu pinggul, suatu
bentuk gumpalan daging yang sangat indah,
bulat dan kencang ditengahnya terdapat lubang
anus yang cukup bersih dan rapet, sepertinya
Mer bukanlah tipe wanita yang suka anal sex kali
ya.
Lalu dalam posisi doggy tersebut kubuka
vaginanya lebar2 dan pelan2 kumasukkan batang
penisku kedalamnya dan meluncur dengan
mulusnya karena sudah dipenuhi oleh pelumas
alami dari tubuhnya. Kutarik dan kuhunjamkan
pelan-pelan semakin keras dan seiring dengan
irama ayunanku maka semakin tinggi jeritan dan
erangan Mer.sampai memenuhi ruangan
kamarku
Oh ya lupa kukatakan Hen, kami cuma berdua
saja di rumah karena Papi dan Mami serta adik2
plus pembantu semuanya lagi ke kota P, jadi
apapun yang terjadi nggak ada orang yang
tahu.sehingga kami leluasa mau jerit2 sekalipun
gak ada yang perhatikan.
Rupanya Mer paling nggak bisa tahan lama untuk
posisi seperti ini lalu ia mulai menggoyang-
goyangkan pinggulnya sedemikian rupa dan
menggoyang-goyangkan kepalanya sampai
rambut ikalnya terurai keatas dan kebawah, lalu
ia menjerit dengan kerasnya ;”Maaaas…aku
keluar. ahhhhhh…”
Secara spontan kucabut penisku maka dari
dalam vaginanya menyembur cairan yang agak
kental2 berbusa dan lumayan banyak lo, yang
jelas itu bukan cairan dari aku. Terus terang Hen,
baru kali itu aku berhubungan dengan cewek
yang orgasmenya bisa mengeluarkan cairan
yang nyembur2
(itu namanya squirting Rob. hmm… kamu nggak
tau ya Rob, isteriku juga seperti itu cuma nggak
terlalu banyak sampai nyemprot2 begitu)
Cewe2 yang lain yang pernah kugauli gak
sampai seperti itu, bahkan ada yang vaginanya
kering sehingga penisku susah masuknya
Skor saat itu 1 : 0 untuk kemenangan aku. Lalu
kubiarkan Mer beristirahat sebentar, lalu
kulanjutkan lagi untuk mengakhiri kenikmatanku.
Lalu kumulai lagi dengan posisi dia dibawah
dengan genjotan2 halus sampai vaginanya
kembali basah kuyup sampai meleleh ke atas
seperai disertai decakan2 dan jeritan2 Mer.
Posisi dirubaah lagi, Aku dalam posisi duduk dan
Mer membelakangiku menduduki aku seperti
doggy dalam keadaan duduk, maka Mer lah
yang mengambil posisi aktif naik turun dan aku
yang memegang kedua bokongnya. Asik juga
posisi begini dan kali ini aku yang kalah karena
keenakan maka tak tahan lagi aku peluk erat2
pinggangnya sambil menyemprotkan cairan
nikmat dari tubuhku dan spermaku tumpah di
dalam vagina Mer dan Merpun menjerit keras.
Aku merasa ada kontra semprotan didalam
vaginanya, ternyata Mer juga orgasme lagi, kami
nikmati betul2 untuk permainan ronde kedua ini
dengan orgasme secara bersamaan dan aku
biarkan dia mendudukiku sampai pada kondisi
relaksasi. Mer bangun dari posisi duduknya
dan .. srrtt… ada cairan keluar dari vagina Mer
membasahi penisku dan membasahi seperai,
Malam itu benar2 sangat menyenangkan bagi
kami berdua kemudian tanpa ingat harus ke
kamar mandi maka kami tertidur dalam posisi
telanjang bulat sampai pagi.
Nah, ini keteledoranku yang pertama Hen, pada
saat mulai permainan sampai selesai dan
menjelang pagi, aku sama sekali menjadi lupa
tentang statusnya Mer, maksudku lupa untuk
memastikan apakah dia itu masih perawan atau
tidak karena dimulai dari kondisi mabuk. sampai
menikmati segala sesuatunya ya sudah lewat
dan kelihatannya lancar2 aja tuh dalam arti kok
gak ada jeritan kesakitan atau lebih2 pake ada
darah segala.
Mungkin itu juga merupakan peringatan Tuhan
kali ya Hen, aku sendiri suka jajan kok ingin
sesuatu yang bersih dan suci. Atau pada saat itu
aku berfikir mungkin karena Mer sudah terlalu
dewasa sehingga tidak ada lagi proses seperti itu.
Karena aku terlanjur suka sama dia maka
kuputuskan untuk memperisteri dia sampai
mempunyai satu momongan si mungil.
(sementara kumatikan rekaman suaranya karena
hari menjelang magrib, lalu kuputuskan untu
diteruskan mendengar suara Rob keesokan
harinya)
***
Kulanjutkan lagi mendengar rekaman suara Rob :
“Isteriku hobbynya fitness mangkanya badannya
sangat bagus, atletis dan terpelihara. Aku
menyetujui saja kebiasaannya itu untuk
memberikan dia kegiatan supaya nggak
kesepian. toh semua itu sangat menguntungkan
dirinya dan aku.
Biasanya dia berlatih di fitness center terkenal di
kotaku, tetapi setelah menikah ia minta dibuatkan
ruang khusus di rumah. Aku setuju saja maka
kubuatkan ruang fitness di lantai atas disebelah
ruang kerjaku di rumah. Semua perlengkapan
yang diperlukan sudah disediakan, kebetulan
kami mempunyai rekanan pemasok alat2 fitness
tersebut dengan harga dibawah harga pasar.
Ruangan di lantai 2 memang sengaja kubuat
untuk beberapa keperluan pribadi termasuk
keperluan yang sangat pribadi, sehingga
pembantu rumahku pun tidak diperbolehkan
sembarang masuk ke ruangan2 tersebut.
Aku mengijinkan Mer untuk mengajak
teman2nya berlatih disini, untuk itu Mer telah
mengontrak seorang pelatih fitness laki2 yang
katanya bekas pelatihnya dulu semasa masih
gadis dan orang itu telah aku kenal namu akt
belum tahu namanya. Ya aku sih seneng2 aja
banyak cewe2 dan ibu2 muda yang berlatih,
sekalian buat aku cuci mataku yang penuh
keranjang ini.
Oh ya Hen, ruang fitness dengan ruang kerjaku
dibatasi oleh selembar kaca cermin tembus (kaca
riben), sehingga bagi yang lagi fitness hanya bisa
melihat dirinya di cermin tersebut sedangkan aku
bisa menonton kegiatan tersebut dibalik kaca
tersebut tanpa diketahui oleh mereka, isteriku
sendiri nggak tahu karena kaca di rangan kerjaku
ditutup oleh sebuah lukisan pemandangan yang
cukup lebar yang dapat digeser dengan
mudahnya karena ada reelnya dan ruang kerjaku
selalu kukunci. Jadi setiap hari Sabtu dan Minggu
sambil aku selesaikan tugasku juga sambil
menikmati pemandangan langka. Kamu juga
Hen sewaktu-waktu kalo kesini bisa aku ajak
kerja lembur di ruang ini hahahaha….
(huuh ketawa lagi kamu Rob, bikin ngiler aku aja)
Hal ini sudah berjalan cukup lama, aku semakin
sibuk dengan pekerjaanku dan apalagi aku sering
keluar kota, Mer juga sibuk dengan fitnessnya
sehingga setiap aku pulang ke rumah sudah
dalam keadaan lelah bahkan kadang2 sampai
tertidur di sofa. Anehnya isteriku tidak pernah
mengeluh, padahal yang aku tahu dia termasuk
cewe yang maniak sex. Aku katakan demikian
karena setiap kami berhubungan badan pasti dia
bisa orgasme sampai 5 kali atau lebih,
tergantung dari kekuatanku untuk bertahan dan
memang dia tipe yang sensitif artinya mudah
terangsang dan mudah pula mencapai orgasme,
tapi mudah terangsang lagi…lagi…dan lagi.
Pada suatu hari aku berangakat ke kota J untuk
beberapa hari dan kebetulan aku berangkat hari
Jum’at sore. Setelah tiba di kota J aku baru ingat
bahwa ada satu dokumen penting yang
tertinggal di rumah. Aku putuskan untuk kembali
ke rumah besok pagi saja.
Esoknya aku pesan tiket pulang ke kota M
ternyata kebagian yang siang karena saat itu
week end. Sampai di rumah sudah menjelang
sore. Di rumah kok kelihatan sangat sepi, ya
pasti karena teman2 isteriku pasti sudah pada
pulang. Anakku juga gak kedengaran suaranya,
aku baru ingat biasanya kalo sore begini anakku
selalu diasuh di taman umum di dekat rumah.
Aku lalu naik ke atas menuju ruang kerjaku dan
aku cari dokumen itu, tapi tiba2 terdengar suara2
yang tak asing lagi aku dengar setiap aku becinta
dengan Mer, ternyata itu suara Mer. Aku berfikir
mungkin Mer sedang melakukan masturbasi
untuk memuaskah hasrat sexnya yang tinggi
dan menghilangkan rasa rindunya padaku dan
itu biasa ia lakukan sepengetahuanku, hal itu aku
tidak keberatan karena aku sendiri yang
membelikan alat sexnya itu. Tetapi kok ada suara
lain selain suara isteriku, aku aku geser lukisan
besar pelan2.
Ternyata….apa yang terlihat olehku sungguh
diluar dugaan, Isteriku sedang asik menikmati
pijatan2 mesra oleh pelatihnya dengan kondisi
pakaian sudah tidak karuan. Pakaian senam
isteriku sudah melorot kebawah sehingga tubuh
isteriku yang indah itu terlihat jelas, sedangkan
sang pelatih celana senamnya pun sudah
melorot sampai ke lutut tetapi celana dalamnya
masih di tempatnya, rupanya mereka sudah
lama melakukan permainan itu.
Maka mengalirlah darah panas di tubuhku
sampai ke ujung rambutku, tapi aku masih
bertahan dan sambil berfikir kok sampai terjadi
demikian, apakah ada yang salah pada diriku.
Atau mungkin aku kurang memuaskannya
sehingga ia berbuat demikian apalagi memang
kondisinya sexnya yang luar biasa. Aku gak jadi
bertindak, dan kuteruskan menonton adegan
selanjutnya.
Rupanya isteriku sudah tidak sabar lagi lalu ia
meminta si pelatih untuk berbuat lebih jauh.
Sang pelatihpun dengan terampil memainkan
perannya. Pelan2 dia pelorotkan celana dalamnya
maka keluarlah penisnya yang begitu besar, Yah
Hen, penisnya ternyata lebih besar dari punyaku.
Pelan2 pula dia masukkan kedalam vagina
isteriku yang dalam posisi doggy kesenangan
Mer dan tangan Mer berpegangan pada alat
fitness lalu digenjot makin lama makin cepat lalu
Mer berteriak seperti biasa dan kemudian
terduduk lemas akhirnya terbaring. Sang pelatih
dengan sigapnya mengambil anduk kecil
kemudian mengelap cairan yang ada pada
vagina isteriku dan pada seputar penisnya,
setelah itu dia ikut berbaring disisi Mer,memeluk
dan menciumi Mer isteriku.
Aku kok ya ikut hanyut, bukannya marah malah
ikut menikmatinya. Dan akhirnya aku tersadar
bahwa aku ini sebenarnya statusnya masih di
luar kota. Aku ingin marah tapi aku tidak
sanggup karena aku sangat menyayangi Mer.
Segera kusimpan dokumen yang kutemukan
kemudian aku bergegas keluar drai ruang
kerjaku pelan2 lalu tancap gas menuju bandara
untuk pergi ke kota J kembali. Entah apa yang
terjadi selanjutnya di ruang fitness itu hanya
mereka saja yang tahu.
Malamnya aku terduduk melamun di lobby
hotel, untuk menghilangkan rasa kesalku aku
menuju Pub Disko atau tempat apa namanya
disitu karena terus terang aku tak pernah
ketempat itu selain Klab Malam, yang jelas ada
suara musik keras, penerangan remang2 dan
banyak muda-mudi yang berjoget ria. Aku
masuk lalu duduk sambil memesan minuman
ringan di bar.
Tiba2 ada cewe cantik mungil duduk di
sebelahku mengangguk sambil tersenyum
manis kepadaku. Kubalas senyumannya. Lalu
mulailah aku saling berkenalan, ternyata dia
namanya Mona dan katanya juga dia berasal dari
kota M. Pakaiannya sungguh seksi, gaun hitam
tipis dengan model tanktop menunjukkan
belahan dada yang menonjol, roknya agak mini
dengan ujung rumbai2 yang runcing ujungnya,
jenis gaun itu apa sih namanya ya.
Dari obrolan berlanjut ke dancing, jingkrak2,
berpelukan dan sering tak sengaja pipinya
beradu dengan hidungku, amboii harumnya
cewe ini. Pada saat dia menari berputar maka
berkembanglah gaunnya sehingga terlihat jelas
betis dan pahanya yang putih mulus. Aku
menjadi terpesona dengan cewe mungil yang
satu ini dan semakin larut maka semakin hot
kami dibuatnya.
Akhirnya karena kelelahan kamipun keluar
meninggalkan keramaian itu dan berjalan
bergandengan menuju kamar masing2 eh bukan
lo. Kamarku di lantai 5 sedangkan kamarnya di
lantai 7, tapi lift berhenti persis di lantai 7 dan
kami langsung menuju kamar…Mona.
Coba Hen kamu bisa tebak apa yang terjadi
selanjutnya.
(Laaah paling2 kamu kerjain tuh cewe seperti
binimu sendiri, dasar buaya)
Yah begitulah. Begitu dia mengunci pintu kamar,
aku sergap dia dari belakang dan kukecup kuduk
dan lehernya yang harum kemudian kubalik
badannya dan aku lumat bibirnya habis2an,
badannya agak berjinjit karena tubuh mungilnya
itu, dan anehnya setiap saat ku tatap wajah Mona
yang ada dalam bayanganku kok ya wajah Mer
terus.
Lalu kurebahkan dia ke ranjang kutindih dia dan
kugumuli berguling-guling sampai terjatuh ke
lantai Acara dilanjutkan di lantai. Roknya tersibak
penuh dan segera aku dapat melihat paha
mulusnya serta celana dalamnya yang juga
berwarna hitam model g-string yang tentu saja
tidak dapat menutupi semua organ vital yang
ada di dalamnya. Dari sela2 CDnya itu
menyembul bulu2 hitam yang lebat.
Aku sudah tak tahan lagi lalu aku renggut CD
hitamnya itu woow, ternyata bulu2 halusnya itu
sedemikian tebalnya sehingga aku tidak bisa
melihat apa yang ada dibalik rambut2 halus ikal
tersebut, jauh lebih tebal dibandingkan bulu
vaginanya Mer. Tidak cukup itu lalu aku tarik tali
tanktopnya kebawah sebatas pinggang sehingga
dua bukit kecil mungil keluar dari sarangnya.
Buah dadanya sangat mungil namun seksi,
sepertinya jarang dijamah orang ya. Putiknya
masih dominan warna pink. Jangan2 dia masih
ABG nih. Heen… jangan ngiri ya…hahahaha…
.
(ya…ya…. makan aja tuh ABG mu… kataku
dalam hati)
Begitu aku remas payudaranya ya persis
segenggaman tanganku ini, waaah dapat
pengalaman baru nih, biasanya cewe2 ku rata2
dadanya besar.
Aku gigit putiknya, kurang puas maka
kumasukkan seluruh payudaranya kemulutku
dan kukunyah-kunyah sepuasnya sampai ada
bekas gigitan merah. Ya tentu saja Mona sangat
menikmatinya dengan erangan2 halus, tidak
berteriak seperti Mer.
Aku sudah tidak menyadari bahwa pakaianku
sudah lepas semua, namun pakaiannya masih
melekat meskipun sudah tidak karuan. Sengaja
yang satu ini tidak kubiarkan dia telanjang
bulat2 ,karena aku sudah tidak sabar lagi maka
langsung kumasukkan saja penisku kedalam
vaginanya yang sudah basah. Aku terus
bertempur sampai puncaknya ternyata dia
sudah mengerang duluan
“Maaas….aduuhhh…. ahhhhh”
“Kenapa Mon ?”
“Aku sudaaahhhh….., puasss”
Permainan berhenti sampai disitu karena Mona
keburu ke kamar mandi, mancuci vaginanya dan
kembali berpakaian.
“Udah dulu ya Mas, nanti dilanjut lagi, aku cape
dan ngantuk.”
Karena dia tidak mau lagi kuajak bermesraan,
maka akupun berpakaian dan kemudian
berpamitan kembali ke kamarku.
Hampir sepanjang hari setelah aku selesai
bekerja, Mona pasti sudah menunggu di lobby
hotel, kemudian dilanjutkan makan malam.
Nggak perlu ke Pub lagi karena kamar 5 dan
kamar 7 siap menanti.
Mona tipe cewe yang kebutuhan sexnya normal,
sehingga setiap kami berhubungan sex hanya
cukup sekali, dia tidak mau mengulangi lagi
dengan alasan capek. Sehingga akulah yang
pandai2 mengatur posisi bermain sex setiap
malamnya supaya tidak bosan
Untuk body Mona memang masih kalah
dibanding dengan Mer, keseksian Mer memang
tiada duanya lo Hen.
(percaya Rob, dapetnya aja dari tempat hiburan
pasti lebih dong).
Namun ada keistimewaan tersendiri dari tubuh
Mona, kalo perawakannya ya mirip2 Yuni Shara
deh namun Mona lebih mancung, bibirnya yang
merah dan mungil tak henti2nya menebar
senyum, padahal dia dalam kedaan biasa tidak
dibuat-buat. Keistimewaan dari diri Mona yaitu
pada vaginanya yang selain mungil juga tertutup
bulu lebat. Aku cukup sulit untuk menjilati bibir
vaginanya karena sibuk menyibakkan hutan lebat
yang menghalanginya. Dan tidak seperti Mer,
Mona apabila orgasme tidak begitu banyak
mengeluarkan cairan, dan cairan vaginanya
bercampur dengan spermaku. Oh ya Hen,
dalam setiap bersenggama aku gak pernah pake
kondom lo. Aku percaya saja terhadap mereka
pasti masih bersih tuh.
(belum aja lo kena batunya, kalo udah kepatil lele
baru nyaho lo Rob)
Pada hari terakhir aku di kota J ternyata Mona
juga kepengen ke kota M, katanya ada teman
lamanya yang tinggal disana. Ya sudah menjadi
tanggungjawabku untuk membelikan tiket
pesawat buat dia.
Hari Sabtu pagi kami sudah bersiap berangkat
kembali ke kota M. Tiba di kota M aku bermaksud
mengantar dulu Mona ke rumahnya tapi katanya
ingin berkenalan dulu dengan isteriku. Aku
setuju, asal jangan ceritera tentang hal kita di
kota J.
Sampai di rumahku suasana juga tetap sepi,
tidak ada suara apa2. Wah jangan2… ah aku
buang jauh2 pikiran jelek itu. Aku masuk ke
rumah yang tidak terkunci dan tidak ada siapa2,
seluruh kamar kosong gak ada orangnya, ke
dapur juga gak ada si bibi. Wah …kosong nih
Karena suasana rumah yang lengang itu
hasratku sama Mona kok tiba2 bangkit lagi, lalu
dengan berbagai alasan aku ajak Mona naik ke
atas ke ruang kerjaku. Mona akhirnya mau.
Kubuka kamar kerjaku pelan2. Sampai di dalam
lalu kurengkuh Mona dan kukecup bibirnya
habis2an. Mona juga membalasnya dengan
hangat. Tapi tiba2 kok ada suara yang itu2 lagi di
ruang sebelah. Aku jadi penasaran kugeser
lukisan besarku… ternyata ada yang lebih hot
lagi, kali ini di ruang fitness itu Mer dalam posisi
diatas dan si Pelatih dibawah, keduanya tanpa
busana sepotongpun dan asik bergoyang
berirama mengikuti irama musik fitness.. Mona
terkesima, aku juga gak sadar kalo ada Mona
disini. Mau kututup lagi lukisan itu sudah
terlambat. Mona sudah melihatnya dengan jelas,
dan tiba2 Mona berteriak : “Bang Bobby kan itu…
iya itu Bang Bobby..”
“SSt..jangan keras2, siapa bang Bobby ?”
“I…i..itu kan suamiku Mas, yang justru mau
kudatangi, dia kan pelatih fitness ya?”
“Iya “ kataku
“Yaah bang, jauh2 aku datang mau ketemu kok
jadinya begini…itu yang wanita siapa Mas Rob?”
“I…Itu…isteriku Mon”
“Loo…jadi kita ini berhubungan saling silang
dengan pasangan kita masing2 toh ?” kataku dan
Mona bersamaan.
Rupanya si Bobby itu suaminya Mona yang
terpisah jauh karena ikatan kontrak kerja
masing2. Mona baru diterima kerja sebagai
sekretaris di sebuah perusahaan di kota J
sedangkan Bobby bekerja untuk Fitness Club di
kota M.
Yah apa mau dikata Hen, aku dan Mona lalu
menemui mereka yang lagi asyik ma’syuk, dan
tak kalah terkejutnya mereka dan tadinya mereka
berusaha akan lari, tapi aku cegah. lalu mereka
segera berpakain kembali disaksikan kami berdua
‘Loh mas Rob udah pulang, itu siapa ya.” kata
Mer sambil menunjuk Mona
“Loh, Mona…..ngapain kamu kemari, kok tahu
aku ada disini.” sapa Bobby
“Bang Bobby juga ngapain ada di rumah ini?.”
jawab Mona
Setelah aku ceriterakan peristiwanya semua
menjadi jelas bahwa secara tak sadar kita telah
berganti pasangan main sex. Apakah ini yang
disebut Swinger tak sengaja, Swinger diam2
atau Silent swinger, tak tahulah aku. Yang jelas
aku bukan anggota Swinger Club loh.
Justru aku jadi bingung Hen, kayaknya isteriku
sangat menikmati hubungan sexnya dengan
Bobby karena hubungan ini telah lama dilakukan
jauh sebelum Mer mengenal aku, sebaliknya
juga aku sangat menikmati hubungan sex ku
dengan Mona meskipun beru kenal, kalau aku
ceraikan Mer aku masih sangat sayang padanya
terutama karena ada si mungil, dan Mona dan
Bobbypun saling mencinta sehingga tentunya
tak mungkin mereka bisa bercerai begitu saja.
Lalu menurut pendapatmu gimana Hen, apa aku
ceraikan saja Mer kemudian kunikahi Mona yang
belum tentu Bobby melepasnya, atau hubungan
ini diakhiri saja artinya kita kembali ke pasangan
masing2, atau kami tetap seperti ini adanya,
artinya kalo aku butuh Mona aku pinjam dia dan
kalo Bobby butuh Mer silahkan bawa
(memangnya sepeda pancal apa, kok maen
pinjam & main bawa aja) atau kami barengan
melakukannya (iya pake ritual hom pim pah dulu
ya).
Atau…atau bagaimana ya Hen. Aku bingung
nih…
Ssst…pret... rekaman selesai, mode off.


Adult | GO HOME | Exit
1/1129
U-ON

inc Powered by Xtgem.com